Thursday, May 19, 2016

Sistematika Penulisan Skripsi “Bidang Kajian Rekayasa Perangkat Lunak”

Pada umumnya isi skripsi terbagi dalam 3 bagian utama yaitu Bagian Awal, Bagian Inti, dan Bagian Akhir. Tapi biasanya setiap kampus punya Sitematika Penulisan Skripsi nya masing-masing, jadi ada kemungkinan adanya perbedaan di setiap kampus.

Nah jadi di tulisan kali ini saya akan membagikan Sistematika Penulisan Skripsi “Bidang Kajian Rekayasa Perangkat Lunak” di kampus saya, yaitu di STMIK Jawa Barat Bandung. Tujuannya untuk menjadi referensi bagi anda yang akan atau sedang menyusun skripsinya.

Berikut adalah Sistematika Penulisan Skripsi “Bidang Kajian Rekayasa Perangkat Lunak”
1. Bagian Awal
Bagian Awal terdiri dari :
     1. Judul
     2. Lembar Pengesahan
     3. Abstrak (dalam Bahasa Indonesia)
     4. Abstract (dalam Bahasa Inggris)
     5. Kata Pengantar
     6. Daftar Isi
     7. Daftar Gambar (jika ada)
     8. Daftar Simbol (jika ada)
     9. Daftar Tabel (jika ada)
     10. Daftar Lampiran (jika ada)

2. Bagian Inti
          A. BAB I PENDAHULUAN

Sub bab berisi tentang penjelasan secara umum, ringkas, dan padat menggambarkan dengan tepat isi Skripsi yang meliputi :

          1.1 Latar Belakang
          Sub bab ini menguraikan tentang masalah apa yang akan Anda teliti tentang keinformatikaan, mengapa masalah tersebut menarik untuk diteliti, tunjukkan dimana kesenjangannya antara harapan (das sollen) dan kenyataan (das sein) sebagai penyebab timbulnya masalah yang akan Anda teliti tersebut, dan menggunakan bahasa program apa untuk memecahkan masalah tersebut.

          1.2 Identifikasi Masalah
          Mengidentifikasi masalah bertujuan untuk “mengenal” lebih jauh tentang subjek-subjek masalah yang sesungguhnya akan Anda pecahkan. Dalam tahap analisis sistem, mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama harus dilakukan oleh seorang analis sistem tentang masalah-masalah yang terjadi.

          1.3 Pembatasan Masalah
          Sub bab ini berisi pembatasan ruang lingkup masalah yang akan Anda teliti. Pembatasan perlu dilakukan karena mungkin terlalu luasnya ruang lingkup tempat penelitian atau materi yang akan anda teliti. Selain itu, karena keterbatasan waktu atau keterbatasan kemampuan Anda di bidang sistem informasi, ketersediaan waktu dan sebagainya.
          Untuk memperjelas penulisan maka penguraian identifikasi persoalan menggunakan penjelasan secara poin per poin.

          1.4 Sistematika Penulisan
          Sub bab ini berisi tentang urutan penulisan skripsi, susunan dan hubungan antar bab, serta fungsi masing-masing bab.

          1.5 Tujuan Penelitian
          Tujuan penelitian berkaitan dengan hasil akhir yang ingin Anda capai. Misalnya untuk
“membuat” atau “merancang” program aplikasi sistem informasi (Software) pada suatu instansi/perusahaan. Tujuan tersebut sebagai salah satu upaya membantu memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan tersebut sebagaimana telah Anda deskripsikan di dalam Latar Belakang Masalah dan Identifikasi Masalah.

          1.6 Jadwal Penelitian
          Jadwal Penelitian dapat Anda buat dalam bentuk matrik misalnya


          B. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

          Bab ini berisi teori-teori yang menunjang, relevan, dan terkait dengan masalah dan judul penelitian Skripsi. Teori-teori serta prinsip-prinsip yang digunakan dalam pemrograman dicantumkan juga di dalam bab ini.

          2.1 Teori Tentang Permasalahan
          Sub bab ini merupakan penjelasan tentang teori permasalahan yang dibahas, misalnya pengawasan produksi. Oleh karena itu dijelaskan tentang sistem tersebut, misalnya apa dan bagaimana sistem pengawasan produksi.

          2.2 Metodologi Yang Digunakan
          Sub bab ini menjelaskan tentang metodologi dan model proses yang digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak. Misalnya teknologi analisis dan perancangan terstruktur/konvensional dengan model proses waterfall, prototype, spiral atau teori perancangan sistem berorientasi object menggunakan Unified Modelling Language (UML). Dan tool yang digunakan dalam pengembangan tersebut.


          C. BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

          3.1 Obyek Tempat Penelitian
          Sub-bab ini menjelaskan tentang menjelaskan gambaran umum tempat dilakukannya penelitian berupa profile, struktur organisasi, tugas fungsi dan wewenang setiap bagian.

          3.2 Analisis Sistem Yang Berjalan
          Sub bab ini menjelaskan tentang system yang telah digunakan oleh organisasi tempat melakukan kerja praktek. Pada bagian ini dijelaskan bagain yang akan dikembangkan dalam pembahsan laporan kerja praktek. Bagi organisasi atau perusahaan yang belum menggunakan system tidak perlu dibahas sub bab ini

          3.3 Metodologi Penelitian
          Sub-bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian yang digunakan dalam menyusun Laporan Kerja Praktek. Untuk melakukan pengembangan sistem, dibutuhkan suatu metodologi, pada subbab ini pun perlu didukung oleh teori-teori yang relevan dan terkait langsung dengan metodologi penelitian yang Anda gunakan.
          Dalam sub bab ini juga dijelaskan langkah detail dalam melakukan penelitian dimulai dari tahap awal, setudi lituratur, menjelaskan langkah dalam bab IV sesuai dengan metodologi dan alat bantu yang digunakan, sampai dengan selesai bisa menggunakan gambar atau dengan penjelasn.

          3.4 Tools Pendukung
          Sub bab ini menjelaskan pembahasan laporan Skripsi ini menggunakan tools yang sesuai dengan metodologi yang digunakan misalkan menggunakan metodologi berorientasi obyek, tools yang digunakan adalah UML (use case, activity, class, dan sequence diagram).


          D. BAB IV PEMBAHASAN 

          4.1 Pembahasan
          Sub bab ini berisi upaya menjawab permasalahan (BAB I) yang didukung oleh kajian teoritis (BAB II) dengan menggunakan metodologi (BAB III) dan tools yang sesuai sabagai penjelasan pembahasan

          4.2. Interface/Rancangan Aplikasi/Sistem
          Sub bab ini berisi mengenai rancangan database, rancangan interface masukan dan keluaran dari system/aplikasi yang akan dibangun atau dikembangkan.

          4.2.1 Rancangan Basis Data
          Sub bab ini berisi dari rancangan basis data, berupa database yang berisi dari tabel-tabel yang digunakan serta model data yang digunakan dalam pembuatan system tersebut.

          4.2.2 Rancangan Masukan
          Sub bab ini berisi Penjabaran komunikasi internal perangkat lunak, antara perangkat lunak dengan sistem luarnya, dan antara perangkat lunak dengan pengguna. Semua format input yang dimunculkan sudah terisi contoh data, meliputi:
     § Struktur menu
     § Format input, meliputi dokumen/formulir.
     § Dialog Screen (form, paramater passing, message box, dll)
          Format input yang disajikan tidak termasuk administrasi sistem seperti login, backup, archieving, dsb. Setiap format input disertai dengan penjelasan mengenai fungsi, dan tambahan uraian cara penggunaan untuk antarmuka di layar.

          4.2.3 Rancangan Keluaran
          Sub bab ini berisi Penjabaran komunikasi internal perangkat lunak, antara perangkat lunak dengan sistem luarnya, dan antara perangkat lunak dengan pengguna. Semua format output yang dimunculkan sudah terisi contoh data, meliputi:
     § Format output, meliputi laporan-laporan (hardcopy)
     § Dialog Screen (form, paramater passing, message box, dll)
          Setiap format output disertai dengan penjelasan mengenai fungsi, dan tambahan uraian cara penggunaan untuk antarmuka di layar..

          4.3 Implementasi dan Pengujian
          Sub bab ini berisi penjelasan tentang hasil Implementasi dan pengujian, meliputi:

          4.3.1 Implementasi
          Sub bab ini berisi penjelasan tentang pelaksanaan implementasi berdasarkan hasil perancangan, yang meliputi : Lingkungan Implementasi, meliputi : penjelasan tentang perangkat keras, platform sistem operasi, basis data, dan bahasa pemrograman. Batasan Implementasi. Implementasi modul program. Implementasi antarmuka/interface.

          4.3.2 Pengujian
          Sub bab ini berisi penjelasan tentang hasil pengujian berdasarkan hasil perancangan dan implementasi yang meliputi : Kasus uji dan Tabel hasil pengujian.


          E. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

          5.1 Kesimpulan
          Sub bab ini berisi jawaban dari permasalahan yang diajukan, diperoleh dari hasil penelitian atau pengujian terhadap pengembangan sistem baru yang diusulkan untuk mengatasi permasalahan. Untuk mempermudah pemahaman, kesimpulan hendaknya dibuat per poin.

          5.2 Saran
          Sub bab ini berisi saran-saran yang ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian. Untuk mempermudah pemahaman, saran hendaknya dibuat per poin.

3. Bagian Akhir

          1. DaftarPustaka

          2. Lampiran-lampiran (Print out Program, Listing Program, Tampilan Program, dsb).

          3. Daftar Riwayat Hidup.


Nah begitulah Sistematika Penulisan Skripsi “Bidang Kajian Rekayasa Perangkat Lunak” di kampus saya. Yang semangat yah nyusun skripsinya. Semoga lancar dan lulus dengan nilai memuaskan. aamiin.


 Sumber: Pedoman Penulisan Karya Ilmiah STMIK Jawa Barat
Share:

Sunday, May 8, 2016

Arsitektur dan Organisasi Komputer : SAP (Simple-As Possible)

Bismillahirrohmanirrohim ..
Assalamu'alaykum,

Hai sahabat Tugas Kuliah, dalam kesempatan kali ini saya akan menulis tentang materi yang ada dalam Mata Kuliah Arsitektur dan Organisasi Komputer. Bahasannya kali ini adalah SAP atau Simple-As Possible yang artinya Sesederhana Mungkin.

Berikut adalah hasil googling saya dengan mengetikan "Apa itu SAP dalam Aristektur Komputer":

Komputer SAP (Simple-As Possible; artinya sederhana mungkin) telah dirancang untuk anda sebagai seorang pemula dalam bidang ini. Tujuan utama perancangan komputer SAP adalah untuk memperkenalkan semua gagasan penting dibalik operasi komputer tanpa membenamkan anda kedalam kerumitan yang tidak perlu. Meskipun demikian, sebuah komputer sederhana seperti SAP sudah mengandung banyak konsep yang lanjut.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa SAP ini adalah sebuah gambaran atau konsep untuk menjelaskan cara kerja komputer yang paling sederhana yang dirancang untuk seorang pemula dalam bidang ini. Dalam SAP ini diperkenalkan semua gagasan penting dibalik operasi komputer tanpa kita perlu tahu penjelasan yang lebih rumit lagi.

Nah sampai sini sudah mengertikah? Kalau begitu simpan pertanyaan kamu dulu, berikutnya kita akan mengkaji tentang generasi-generasi SAP.

1. SAP-1
Nah SAP-1 ini merupakan tahap pertama dalam evolusi kearah pengembangan komputer-komputer modern. Sekalipun masih terhitung primitif, pemahaman SAP-1 sudah merupakan suatu langkah besar bagi seorang pemula.

A. Arsitektur
Berikut Arsitektur dari SAP-1:





Gambar 1.1 Arsitektur SAP-1

Gambar 1.1 memperlihatkan arsitektur (struktur) dari SAP-1, sebuah komputer berorganisasi-bus. Semua keluaran register menuju bus W merupakan saklar tiga-keadaan, yang memungkinkan transfer data secara teratur. Semua keluaran register yang lain hanya memiliki dua keadaan; keluaran-keluaran ini secara kontinu menggerakkan kotak-kotak yang disambungkan kepadanya.

Susunan pada Gambar 1.1 menonjolkan fungsi register-register yang dipakai dalam SAP-1. Karena itu, tidak ada usaha untuk menempatkan semua rangkaian pengendali dalam satu blok yang disebut untuk kendali, ataupun meletakkan semua rangkaian-rangkaian masukan-keluaran di dalam blok lain yang disebut unit I/O, dsb.

Berikut penjelasan Blok-blok pada Gambar 1.1

a. Pencacah Program
Merupakan bagian dari unit kendali. Digunakan untuk mencacah dari 0000 sampai 1111. Tugas utamanya adalah untuk mengirimkan ke memori alamat dari instruksi berikutnya yang akan diambil dan dilaksanakan.

b. Masukan dan MAR
Merupakan register alamat memori yang terdiri dari register saklar untuk alamat dan data yang menjadi unit masukan. Kemudian akan meneruskan alamat dalam pencacah program ke RAM.

c. RAM
RAM akan menerima alamat 4-bit dari MAR dan melaksanakan operasi membaca. Fungsinya adalah tempat penyimpanan utama instruksi dan kata-katayang ditempatkan di bus W untuk digunakan kembali oleh beberapa bagian lain dari komputer.

d. Register Instruksi
Register instruksi merupakan bagian dari unit kendali. Untuk mengambil sebuah instruksi dari memori, komputer melakukan operasi membaca memori. Dalam operasi ini isi dari lokasi memori yang ditunjuk alamatnya ditempatkan pada bus W. Pada waktu yang sama, register instruksi disiapkan untuk pengisian pada tepi positif dari sinyal detak (clock) berikutnya.

e. Pengendali Pengurut
Blok terbawah di bagian kiri berisi pengendali-pengurut (controller-sequencer) yang berfungsi untuk mengatur seluruh jalannya komputer termasuk eksekusi instruksi.

f. Akumulator
Adalah sebuah register buffer yang menyimpan hasil sementara selama komputer beroperasi. Akumulator mempunyai dua macam keluaran yaitu keluaran dua keadaan secara langsung diteruskan ke bagian penjumlah-penguran, dan keluaran tiga keadaan dikirimkan ke bus W.

g. Penjumlah-Pengurang
Merupakan penjumlah-pengurang yang bersifat asinkron, berarti isi keluarannya akan berubah bila terjadi perubahan pada data masukan.

h. Register B
Merupakan register buffer yang digunakan dalam operasi aritmetika.

i. Register Keluaran
Pada akhir operasi komputer, akumulator berisi hasil operasi yang diselesaikan dalam register penjumlah-pengurang. Sementara hasil operasi disimpan dalam akumulator maka selanjutnya dipindahkan ke register keluaran. Biasa disebut output port karena data yang telah diproses dapat dikeluarkan dari komputer melalui register ini. Dalam mikrokomputer output port dihubungkan dengan rangkaian perantara (interface circuits) yang menggerakkan alat-alat seperti printer, tabung sinar katoda (CRT), tele typewriter, dan sebagainya.

j. Peraga Biner
Adalah suatu alat yang terdiri dari 8 buah LED. Oleh karena setiap LED dihubungkan dengan sebuah flip-flop dari output port, maka peraga biner akan menyajikan isi output port. Dengan demikian, setelah kita memindahkan hasil dari akumulator ke output port, kita dapat melihat jawaban itu dalam bentuk biner pada peraga biner.

B. Perangkat Instruksi
Instruksi dalam SAP-1 terdiri dari 2 jenis yaitu memiliki 1 operand dan tanpa operand. Operand adalah data atau alamat data yang dioperasikan. Instruksi yang memiliki 1 operand adalah LDA, ADD, dan SUB. Instruksi tanpa oprand adalah OUT, dan HLT. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat tentang macam instruksinya.

a. LDA
Mengisikan data memori ke dalam akumulator.

b. ADD
Menambahkan akumulator dengan data memori.

c. SUB
Mengurangkan akumulator dengan data memori.

d. OUT
Mengeluarkan isi akumulator.

e. HLT
Menghentikan program

2. SAP-2
Setelah kita bahas SAP-1 kita akan membahas SAP-2. SAP-2 tidak jauh berbeda dengan SAP-1. Kesamaan yang fundamental antara keduanya adalah lebar data yang dioperasikan ALU sebesar 8 bit. Ini menunjukkan bahwa keduanya adalah computer 8 bit.

A. Aristektur
Berikut Arsitektur SAP-2:





Gambar 2.1

Berikut penjelasan Blok blok pada gambar 2.1

a. Register Masukan
Mempunyai 2 buah register masukan yang mempunyai fungsi untuk tempat masuknya data atau instruksi dari pengguna.

b. Pencacah Program
Pencacah pada SAP-2 lebarnya 16 bit. Fungsinya sama seperti pencacah program SAP-1 yaitu untuk emnacacah dari 0000 H sampai FFFF H.

c. Register Alamat Memori
Berfungsi untuk menerjemahkan alamat yang diterima dari pencacah program dan memposisikan pada alamat instruksi dan data dalam memori.

d. Memori 64 KB
Memori berkapasitas 64 KB dengan lebar data 8 bit. Memori dibagi menjadi dua bagian. Alamat awal digunakan untuk program monitor yang terletak pada 2 KB alamat pertama dalam memori, dari 0000 H sampai 07FF H. Program dan data diletakkan mulai alamat 0800 H sampai FFFF H sebanyak 62 KB.

e. Register Data Memori (Memory Data Register, MDR)
Merupakan sebuah register tempat penyimpanan sementara data yang dibaca atau akan dimasukkan ke dalam memori. Pada saat operasi membaca memori (Memory Read), data dalam memori akan masuk ke dalam MDR untuk diteruskan ke bus W. Pada saat operasi menulis memori (Memory Write) data dari bus W akan diteruskan ke dalam memori.

f. Register Instruksi
Menyimpan dan menerjemahkan kode operasi instruksi

g. Pengendali/Pengurut
Mengendalikan seluruh komponen untuk mengeksekusi instruksi.

h. Akumulator A
Register yang berfungsi menyimpan sementara hasil operasi ALU.

i. ALU dan Bendera (Flag)
Berfungsi menyelesaikan operasi-operasi aritmetika dan logika.

j. Bendera (Flag)
Terdapat 2 bit flag yaitu sign flag dan zero flag yang berfungsi sebagai tanda yang menunjukkan hasil operasi ALU.

k. Register TMP, Register B, dan Register C
Register-register tersebut berfungsi sebagai tempat menyimpan sementara nilai yang akan dioperasikan atau pun hasil operasi.

l. Register Keluaran 3 dan 4
Berfungsi untuk mengkomunikasikan hasil proses dengan pengguna. Pengguna dapat melihat hasil operasi pada peraga heksadesimal.
Pada SAP-2 terdapat jalur yang memiliki dua arah dan jalur yang memiliki satu arah. Bebrapa register yang menggunakan jalur dua arah adalah Pencacah Program, Register Data Memori, Akumulator A, Register TEMP, B, dan C.

B. Jenis Intruksi
a. Instruksi Mengacu Memori (Memory Reference Instruction, MRI)
Berisi : LDA (Load the Accumulator), STA (Store the Accumulator), dan MVI (Move asImmediate).

b. Instruksi Register (Register Instruction)
Berisi : MOV (Move), ADD dan SUB (Substract), INR (Increment) & DCR (Decrement)
c. Instruksi Lompat dan Pemanggilan (Jump and Call Instruction)
JMP (Jump), JM (Jump if Minus), JZ (Jump if Zero), JNZ (Jump if not zero).
d. Instruksi Logika (Logic Instruction)
CMA (Complement the Accumulator), ANA (And the Accumulator), ORA (OR the Accumulator), XRA (XOR the Accumulator), ANI (AND Immediate the Accumulator), ORI (OR Immediate the Accumulator), dan XRI (XOR Immediate the Accumulator).
e. Instruksi Lain-lain
NOP (No Operation), IN (Input), HLT (Halt), OUT (Output), RAL (Rotate the Accumulator Left), dan RAR (Rotate the Accumulator Right).

3. SAP-3
Komputer SAP-3 merupakan pengembangan dari SAP-2. Cara kerjanya tidak jauh berbeda, perbedaannya terletak pada jumlah register dan banyaknya instruksi. Terdiri dari beberapa instruksi yaitu :
a. Instruksi Pemindahan data
Berisi : MOV (Move), dan MVI (Move Immediate).
b. Instruksi Aritmetika
Berisi : STC (Set Carry) dan CMS (Complement Carry), ADD, ADC (Add with Carry), SUB (Substract), SBB (Substract with Borrow).
c. Instruksi Penambahan 1, Pengurangan 1, dan Rotasi
Berisi : Penambahan 1 (Increment), Pengurangan 1 (Decrement), RAL (Rotate All Left), RAR (Rotate All Right), RLC (Rotate Left with Carry), RRC (Rotate Right with Carry), Perkalian dan Pembagian dengan 2.
d. Instruksi Logika
e. Instruksi Logika dan Aritmetika Segera (Immediate Instruction)
f. Instruksi Lompatan (Jump Instruction)
Berisi : JP (Jump if Positif), JC (Jump if Carry), JNC (Jump If No Carry), JPE (Jump If Parity Even), dan JPO (Jump If Parity Odd).
g. Instruksi Register Diperluas (Extended-Register Instruction)
Berisi : LXI (Load Xtended Immediate), DAD (Double Add), INX (Increment the Extended Register), dan DCX (Decrement the Extended Register).
h. Instruksi Tidak Langsung (Indirect Instruction)
Berisi : Pengalamatan tidak langsung, pembacaan tidak langsung, penulisan tidak langsung, instruksi tidak langsung segera.
i. Instruksi Tumpukan (Stack Instruction)
Berisi : PUSH, dan POP.

4. Perbedaan
A. SAP-1 => SAP-2
Perbedaan terletak pada arsitekturnya, pada SAP 1 tidak terdapat register temporary sedangkan pada SAP 2 dilengkapi dengan register temporary kemudiaan pada SAP 2 juga terdapat 2 register keluaran yaitu keluaran 3 dan keluaran 4. Untuk keluaran 4 keluaran berupa out serial dan ACK. Begitu pula pada register inputan terdapat inputan berupa ACK yang masuk ke register keyboard yang berupa bilangan hexadesimal kemudian masuk ke register masukan 1, ada pula register masukan 2 yang inputan berupa serial. Sedangkan pada SAP 1 register masukan digabung dengan MAR. Kalo pada SAP 2 register masukan dan MAR dipisah. Pada SAP 2 terdapat instruksi yang lebih banyak, misalnya SAP 2 telah dilengkapi dengan instruksi JUMP dmana instruksi ini akan memaksa komputer mengulangi atau melompati bagian dari sebuah program.

B. SAP-2 => SAP-3
Kelebihan pada SAP-2 adalah terdapat instruksi lompatan (JUMP).Instruksi baru ini memaksa computer untuk mengulang atau melewati bagian program.Instruksi lompatan ini akan membuka suatu dunia yang sama sekali baru pada kemampuan komputer.Terdapat penambahan beberapa komponen baru dan penambahan lebar BUS. Sedangkan kekurangannya adalah mempunyai register 8 bit seperti register CPU, A, B, dan C dalam SAP-2 yang akan digunakan dalam operasi aritmatika dan logika. Karena akumulator hanya memiliki lebar data 8 bit, maka jangkauan dari bilangan tak bertanda yang dapat ditangani adalah 0 sampai 255; dan jangkauan dari bilangan komplemen-2 yang bertanda adalah – 128 sampai + 127.
SAP-3 merupakan sebuah mikro komputer 8-bit yang kompatibel keatas dengan mikroprosesor 80-85.Kelebihannya adalah SAP-3 memiliki register-register tambahan (D, E, H, dan L) untukpemrosesan data yang lebih efisien. Register CPU yang banyak berarti kita dapat menggunakan lebih banyak instruksi MOV dan MVI serta mengurangi jumlah MRI yang dipakai. Karena itu, program-program SAP-3 beroperasi lebih cepat dari program-program SAP-2. Selain itu, untuk penyimpanan sementara akan menyederhanakan penulisan program. Sedangkan kekurangannya adalah SAP-3 sudah sepenuhnya mengikuti computer, sehingga sumber daya keras dan instruksinya hanya terdapat pada komputer lanjutan. Pada SAP 3 menggunakan bahasa pemrograman generasi keempatyang dinamakan Advance Business Application Programming (ABAP). ABAP mempunyai banyak fitur dari bahasa pemrograman modern lainnya seperti C, Visual Basic dan Power Builder.

5. Kesimpulan
Tujuan computer SAP adalah menjelaskan cara kerja computer yang paling sederhana. SAP-1 merupakan tahap pertama dalam evolusi ke arah pengembangan komputer-komputer modern. Sekalipun masih terhitung sederhana operasi SAP-1 telah mewakili operasi komputer modern. Kelbihannya arsitekturnya sederhana sehingga mudah dipahami oleh pemula sekalipun. SAP-2 mempunyai komponen yang lebih lengkap instruksinya juga lebih banyak sehingga lebih memungkinkan untuk membuat program-program untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Di antara instruksi yang signifikan adalah instruksi JUMP (lompat). Instruksi ini memungkinkan penggunaan konsep prosedur, modul, rutin, atau fungsi. Komputer SAP-3 merupakan pengembangan dari SAP-2 yang merupakan computer 8 bit yang memiliki keselarasan (compatible) dengan mikroprosesor 8085. Perangkat instruksi SAP-3 lebih lengkap daripada computer SAP-2 sebelumnya.

Alhamdulilah, Nah segitu dulu pembahasan kita kali ini. Terima kasih sudah menyempatkan diri membaca. Boleh copy paste tapi sertakan sumber ya buat daftar pustaka :D

Wassalamu’alaykum.



Sumber di akses tanggal 8 Mei 2016


- https://www.academia.edu/11021985/Perkembangan_SAP-1_SAP-2_SAP-3

- http://unhas.ac.id/tahir/BAHAN-KULIAH/TEK-DIGITAL/sap1/Komputer%20SA1.doc
Share: